Kala mentari menari di atas dunia
Kala cinta mempesona diatas jiwa
Lantunan namamu terucap dari sebait syair
Laksana kata-kata yang menyihir
Membuat hati tak ingin sesaat tanpamu
Dikala ku jauh darimu
Yang ku ingat
Hanya matamu yang mampu bangkitkan jiwa
Tapi saat ku dekat dirimu
Tiada kata yang terucap
Tiada syair yang bisa ku ungkap
Walau tanyamu inginkan aku menjawab
Adakah kisah kita kan slalu ku ingat
Maaf… jika aku hanya terdiam
Walau aku tahu
Bisu tak kan mampu mengetuk kalbu
Namun ku masih simpan harap
Engkau mengerti rasaku walau isyarat
Pun disetiap dentang waktu
Dihati ini terselubung rindu
Dan…
Kejujuran hati yang aku ingin kau tahu
Diamku… bukan berarti bisuku
Diamku… bukan berarti aku tak bias menjawabnya
Diamku… bukan karena aku tak cinta
Diamku… karena aku takut kehilanganmu
This entry was posted
on 5:22:00 AM
and is filed under
aku,
bangga,
bisu,
cahaya sobat,
dam,
fajar,
gelap,
ibu,
ikhwal,
kasih,
kisah-kisah,
langkah,
malaikat,
mihrab,
nurani,
pesona,
sunyi,
sutra,
waktu
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.
0 comment